
(developer) game misterius dengan julukan “Me” mencuri setidaknya 70 game dari beberapa developer independen (indie) dan menjualnya di Steam.
Kabarnya, pelaku (scammer) ini mengambil game-game tersebut dari platform mini game online populer, seperti Itch.io tanpa seizin dari developer yang membuatnya.
Game yang dicuri ini lantas dijual bebas di platform distribusi game Steam tanpa seizin penciptanya.
Pantauan KompasTekno di laman SteamDB pada Rabu (9/7/2025), tercatat ada 70 game yang diunggah oleh Me di Steam.
Dari puluhan judul tersebut, empat game tidak dijual gratis alias berbayar. Keempat game itu meliputi Diorama (Rp 23.749), Artificial Gravity Cat (Rp 47.499), DiyMachinery (Rp 8.499), dan HardCop 2 (Rp 17.499).

Sementara sisa judul game lainnya dijual Me secara cuma-cuma di Steam.
Adapun keempat game berbayar di atas masih tersedia dan bisa dibeli pengguna di Steam. Namun, sebagian besar game yang dicuri Me tampaknya sudah dihapus dan tak bisa dibeli atau diakses lagi lewat Steam.

Lantas, mengapa game-game tersebut dianggap dicuri oleh Me?
Salah satu bukti yang menunjukkan bahwa Me mencuri game-game ini adalah tersedianya game dengan judul serupa yang sudah dirilis beberapa bulan lalu oleh developer yang berbeda.
Game HardCop 2 yang dicuri Me, misalnya, sudah dirilis Februari 2021 lalu oleh developer indie bernama Tokagrien. Game ini tersedia gratis di platform Itch.io.
Kemudian ada Dungeon Minesweeper Chronicles yang dirilis oleh developer Aftertea_time pada Januari 2025 lalu, serta Open Star Fighter yang dirilis pada April 2025 lalu oleh developer thelastflapjack.
Valve, selaku pemilik Steam belum memberikan pernyataan resmi soal pencurian game yang dilakukan Me. Belum jelas juga mengapa beberapa game yang didaftarkan Me di Steam masih bisa diakses pengguna luas.
Namun yang jelas, ini membuktikan bahwa developer game independen sangat rentan menjadi korban penipuan dan pencurian atas karya-karya yang dihasilkan.
Biasanya, developer seperti ini memang tak memiliki tim yang cukup besar dan tak memiliki tim legal atau hukum.
Artinya, mereka harus mengelola game buatan sendiri dan menerima kenyataan jika game mereka dicuri dan dijual oleh scammer, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari TechSpot, Rabu (9/7/2025).